Amsal 10: 1-15
Teman-teman pemuda remaja beserta
Pembina yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,
Kita semua yang hadir pada malam ini
pasti tahu dengan yang namanya puisi. Puisi merupakan salah satu karya seni
dalam bentuk tertulis dimana bahasa digunakan untuk melihat nilai estetika yang
ada pada tiap kata maupun frase dalam sebuah puisi.
Puisi juga bisa kita kita temukan
di beberapa kitab dalam alkitab seperti Mazmur dan Amsal. Amsal berisi
kumpulan ucapan ringkas dan nasihat prilaku yang mendidik orang muda. Kitab ini
ditulis dalam bentuk puisi-artinya tersusun teratur dan tamsil yang hidup dan lahir dalam lingkungan yang
cukup mapan yang ingin memelihara tradisi dan kelanggengannya. Kitab Amsal
ditulis oleh beberapa orang, tetapi penulis yang terbanyak adalah raja Salomo
yang pasalnya kita baca pada malam hari ini. Sedangkan penulis-penulis lainnya
adalah Agur dan ibu raja Lemuel.
Kitab Amsal dalam
bahasa Ibrani ‘misyle/masyal’ ‘Amsal dari’, adalah singkatan dari ‘’misyle
syelomoh’’, Amsal-amsal Salomo. Kitab Amsal merupakan kumpulan tulisan
dengan aneka ragam gaya yang berbeda-beda. Keanekaragaman ini
menunjukkan ruang lingkup yang luas dari masyal. Sehingga masyal
mungkin dari akar kata yang berarti ‘menyerupai’ atau ‘membandingkan’, hingga
awalnya mungkin semacam perbandingan, contohnya terdapat ayat 4, “Tangan yang
lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya”
Kitab Amsal terdiri dari 31
pasal. Kitab Amsal berisikan kata-kata hikmat yang mengajarkan asas-asas dari
kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut kepada Tuhan.
Tapi ada beberapa orang, mempunyai keterbatasan dalam
memahami beberapa kalimat khiasan yang tertera dalam Amsal. Mungkin penyebabnya
karena kita tidak pernah mengikuti pengajaran teologia atau mungkin kurangnya
rasa ingin tahu kita untuk mencari apa maksud dari tiap ayat yang berada di
kitab Amsal.
Untuk itu, malam ini saya ingin mengajak kita semua yang
hadir untuk bersama-sama memahami dan mencari tahu apa maksud dari tiap-tiap
ayat yang ada pada pasal 10:1-15 ini.
Bagi 3 kelompok: masing-masing kelompok,
membahas 5 ayat. beri waktu beberapa menit untuk membahasnya dikelompok. setelah itu beri kesempatan setiap kelompok menyampaikan pandangan mereka mengenai setiap ayat.
Simpulkan apa yang menjadi paparan masing-masing kelompok.
Simpulkan apa yang menjadi paparan masing-masing kelompok.
Jika kita simpulkan, dalam pasal
10 ini kita bisa melihat bagaimana Raja Salomo mencoba memberikan perbandingan
antara orang yang takut akan Tuhan/ orang-orang benar dengan orang-orang fasik.
Bagaimana Tuhan selalu merancangkan rencana dan jalan hidup yang indah bagi
siapa saja yang mau hidup taat kepadaNya dan bagaimana hidup orang benar
diberkati dan dilindungi oleh Tuhan dan juga mendapat hikmat dariNya. Sedangkan
hidup orang fasik tidak diberkati, tidak berguna, terjatuh, miskin, tdk berakal
budi, mendapat malu, penuh kelaliman sampai akhirnya jatuh ke dalam maut.
Sekarang tinggal tergantung pada masing-masing
kita, mana yang akan kita pilih, menjadi orang benar yang selalu di lindungi
Tuhan atau orang fasik yang jalannya berujung maut?
Saya yakin kita semua termasuk
saya akan memilih menjadi orang benar. Tapi jika kita sudah memilih pilihan
itu, jalanilah dengan baik seperti yang diinginkan Tuhan dalam Mat. 7:21 “bukan setiap orang yang berseru kepadaKu:
Tuhan,Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak BapaKu yang di Sorga”. Orang benar disini bukan saja benar
dalam tutur kata, perilaku dan pikiran kita, tapi juga menjalankan Tri Tugas
Gereja yaitu bersaksi, bersekutu, melayani. Jika kita sudah menjalankan semua
itu, Tuhan telah menjanjikan kita dua hal yang terdapat dalam Yoh. 5:24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa mendengar perkataanku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut kedalam hidup”. AMIN
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteShaloom Juga...
DeleteSilahkan. blog ini memang tujuannya untuk teman2 kristen yang mencari renungan kreatif.
GBU too :)
makasih yah, renungan kreatifnya sangat membantu..
ReplyDeletedi tambah lagi dong koleksinya...
makasih, Tuhan memberkati...
sama2.
Deleteada dua renungan kreatif lainnya.:)
bagus.. tapi masalahnya firman Tuhan tidak cukup hanya dimengerti secara teori. maukah kita melakukannya sekarang jg?
ReplyDeletetrima kasih.
Deletememang firman Tuhan harus di pahami dengan baik.
Shalom. Tlg update lagi renungannya, Kak. Slm kenal dari Pulau Rote, NTT.
ReplyDeleteAries, jemaat GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor).
Terimakasih banyak tuhan memberkati
ReplyDeleteTerimakasih banyak Tuhan memberkati
ReplyDelete